Musim pameran buku internasional Kairo baru saja berakhir. Temen-temen HAZIFNA udah pada kesana semua kan?? Pasti udah dong, soalnya “masisir”nya kalian bakal diragukan tuh kalau belum pernah ke sana. Gimana? Udah beli buku apa aja nih? Wah, kelihatannya pada borong banyak, boleh dong pinjem kapan-kapan *plak.
Berhubung koleksi buku
kalian tiba-tiba menumpuk, kali ini kita akan bagi-bagi tips untuk merawat
mereka. Secara temen-temen
kan udah susah payah tuh capek-capek jalan kaki
keliling ma’ridh buat ngedapetin buku idaman, gak mungkin kan setelah
itu disia-sia atau ditinggalkan begitu aja. Emangnya mantan #eh. Buku juga butuh
perhatian sepenuh hati lho, seperti benda
kesayangan kalian yang lain (hape misalnya).
“Hiasan terindah dalam rumah adalah buku-buku yang tertata rapi dalam raknya.” (Anonim)
Ada empat musuh utama buku: Air, api, tanah dan angin. Eh, itu mah Avatar
ya, hhehe.. maksudnya, air, kelembaban, dan rayap. Loh, baru tiga, satu lagi
apa? --> orang yang nggak mau baca buku *ngumpet ah*
Air
bisa membuat buku basah dan gampang sobek. Kalau dijemur kertasnya jadi
keriting dan gak bersih. Pernah ngalamin? Sementara, kelembaban membuat buku
terserang jamur. Kertasnya berubah coklat atau muncul bintik-bintik kuning yang merusak keindahan buku. Rayap dan kutu
buku adalah mahkluk jahat. Mereka menggerogoti halaman buku, kerusakannya tak
dapat diperbaiki lagi. Nah, agar koleksi (timbunan) buku kamu tetap awet dan
terjaga, tips-tips sederhana ini mungkin bisa dicoba.
1.
1. Menyampul buku
dengan sampul plastik bening
Menyampul
buku dengan sampul plastik akan meminimalisir kontak/sentuhan antara buku
dengan air, minyak, maupun debu. Keringat kamu juga. Sampul buku itu ibarat
lukisan/karya seni yang indah. Lindungilah dengan menyampul buku-buku kalian. Kalian
bisa beli sampul plastik di maktabah-maktabah yang menjual alat tulis. Shamir wa
Aly misalnya.
Satu
lagi tips saat menyampul buku, jangan menyampul terlalu ketat. Biarkan buku
bernapas dengan melonggarkan sampul plastiknya. Terlalu ketat, kasihan bukunya
bisa melengkung. Jadi, kalau kamu pengen bukumu awet, mulai sekarang jangan
malas menyampulnya. Siap?
2.
2. Hindarkan buku
dari terkena air, minyak, debu, atau sinar matahari langsung
Siapa
yang suka baca buku di kamar mandi? Mulai sekarang, jangan diulangi lagi ya. Emang
sih, kelihatannya keren, produktif gituh.. sampai gak mau waktu terlewat tanpa
membaca. Tapi, membawa buku ke kamar mandi beresiko bikin buku basah. Entah nyemplung
ke air, kecipratan, atau terkena tanganmu yang baru kamu cuci. Pokoknya jauhkan
buku dari tempat-tempat yang berair,
termasuk wastafel dan mesin cuci. Buang jauh juga kebiasaan baca buku
sambil ngemil, apalagi ngup*l.
Lampu
dengan cahaya yang terlalu kuat juga kurang baik. Air, minyak, dan panas
berlebih bisa membuat buku berjamur, kertasnya keriting, kotor, kertas
menguning dan gampang sobek. Air, minyak, dan sinar matahari langsung juga bisa
membuat tinta cetakan menjadi cepat pudar. Jika terkena air, segera keringkan
buku. Pengeringan terbaik adalah diangin-anginkan disuhu ruang. Jangan menjemur
buku di bawah terik matahari. Menjemur buku di bawah terik matahari dijamin
bikin kertasnya bergelombang, keriting, dan kusam. Oh noo..
3.
3. Posisi terbaik
untuk meletakkan/menyimpan buku adalah pada keadaan berdiri pada rak khusus
(rak buku)
Sebisa
mungkin, letakkan buku-buku pada rak yang kamu sediakan khusus untuk buku.Selain
lebih rapi, buku juga lebih aman jika berada di ekosistemnya. Tata dan atur
buku dalam posisi berdiri. Jejerkan cukup rapat tapi tetap bisa diambil dengan
mudah. Usahakan tidak ada buku yang tidak memiliki penopang di salah satu
sisinya sehingga buku menjadi meleyot atau miring.
Hindari
menempatkan buku-buku dengan posisi bertumpuk, apalagi dalam jumlah yang banyak
dan berat. Menumpuk buku bisa membuat lembaran-lembaran buku saling menempel,
tintanya cepat pudar, dan jilidan buku jadi mudah lepas. Yok, yang punya
timbunan buku di pojokan kamar. Bukunya dibaca dong, jangan ditimbun. Kasihan
kan? Hindari juga menjejalkan buku dalam rak yang sudah penuh. Selain buku jadi
sulit diambil, buku juga susah “bernapas”.
1. 4. Hindarkan rak
bukumu dari kelembaban
Tempatkan
rak buku di wilayah yang kering tapi tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
Kalau bisa, taruh silika gel dalam rak bukumu. Silika gel itu semacam bola-bola
yang ada di kardus sepatu itu lho.
Menaruh
kapur barus/kamper dalam rak buku juga bisa dilakukan untuk menghindari
datangnya rayap dan kutu buku. Tapi, jangan banyak-banyak. Baunya itu lho. Kapur
barus kadang membuat buku bau apak dan menguning kering, tapi itu lebih baik
ketimbang buku kita keropos digerogotin rayap .
Konon,
melapisi rak buku dengan kertas koran dapat membuat rayap menjauh karena rayap
tidak suka dengan bau tinta koran.Tips lain yang bisa dicoba adalah menaburkan
bubuk kapur barus atau bubuk cengkih ke rak buku. Tapi sedikit saja ya. Banyak-banyak
emang mau masak?
2.
5. Rajin-rajinlah
membersihkan koleksi buku
Paling
enggak, setiap bulan sekali bersihkan debu dengan kemoceng, angin-anginkan buku,
ubah-ubah susunan dan posisinya biar gak lembab. Kalau gak ada ruang lagi dan terpaksa
menumpuk buku, usahakan jangan terlalu tinggi dan jangan menumpuk buku yang
tebal-tebal.
Udah, segitu aja sih yang bisa saya bagi soal merawat buku. Ribet? Iya sih, butuh modal pula. Tapi, apa sih yang enggak buat yang kamu sayang *peluk buku-buku. Toh, buku yang terawat baik bisa jadi investasi keilmuan yang bakal bermanfaat banget buat anak cucu.
Tapi ingat, sebaik apapun kamu merawat bukumu, tapi kalau kamu perlakukan dia sembarangan, ya sama aja cepet rusak. Simak yuk jaga sikap ketika membaca buku.
Oh
iya, temen-temen HAZIFNA punya tips lain? Ahlaan share di komentar yak!!